MAKALAH
LINGKUNGAN HIDUP
Disusun
oleh:
Surya
Setiaji (17416200)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Masalah lingkungan di Indonesia, sekarang sudah merupakan problem khusus
bagi pemerintah dan masyarakat. Masalah lingkungan hidup memang merupakan
masalah yang kompleks dimana lingkungan lebih banyak bergantung kepada tingkah
laku manusia yang semakin lama semakin menurun, baik dalam kualitas maupun
kuantitas dalam menunjang kehidupan manusia. Ditambah lagi dengan melonjaknya
pertambahan penduduk maka keadaan lingkungan menjadi semakin semrawut.
Berbagai usaha penggalian
sumber daya alam dan pembangunan industri-industri untuk memproduksi
barang-barang konsumsi tanpa adanya usaha-usaha perlindungan terhadap pencemaran
lingkungan oleh buangan yang merupakan racun bagi lingkungan disekitarnya dan
tidak mustahil dapat membawa kematian.
Kecenderungan kerusakan
lingkungan hidup semakin masif dan kompleks baik di pedesaan dan perkotaan.
Memburuknya kondisi lingkungan hidup secara terbuka diakui memengaruhi dinamika
sosial politik dan sosial ekonomi masyarakat baik di tingkat komunitas,
regional, maupun nasional.
Pada gilirannya krisis
lingkungan hidup secara langsung mengancam kenyamanan dan meningkatkan
kerentanan kehidupan setiap warga negara. Kerusakan lingkungan hidup telah
hadir di perumahan, seperti kelangkaan air bersih, pencemaran air dan udara,
banjir dan kekeringan, serta energi yang semakin mahal. Individu yang
bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan hidup sulit dipastikan karena
penyebabnya sendiri saling bertautan baik antar-sektor, antar-aktor,
antar-institusi, antar-wilayah dan bahkan antar-negara.
Dalam hal ini Agama berperan
besar unutk mengarahkan dan menjadi pedoman agar manusia lebih menyadari akan
pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, karena manusia juga hidup
di bumi ini memiliki ketergantungan dengan lingkungan hidup.
1.2
TUJUAN
·
Untuk memberikan edukasi kepada pembaca
agar lebih sadar akan lingkungan sekitar
·
Menambah
wawasan bagi para pembaca tentang lingkungan hidup
·
Membuat
pola pikir yang lebih selektif dalam memaknai sumber daya alam di Indonesia
BAB
2
PEMBAHASAN
MATERI
1
2.1
Pengertian Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
Ilmu
lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada
masalah yang lebih luas, yang menyangkut pula hubungan manusia dengan
lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini
mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya. Sedangkan,
Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkunganya dan yang
lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
2.2Pengertian
Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Menurut Ahli
Istilah
ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834– 1914). Dalam ekologi,
makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Menurut ahli lainnya :
•
Odum (1971) : Ekologi adalah kajian terstruktur dan fungsi alam, tentang
struktur dan interaksi antara sesama organisme dengan lingkungannya.
•Odum
(1975) : Ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna,
mikroorganisme, dan manusia yang hidup bersama dan saling bergantung satu sama
lain.
•Miller
(1975) : Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan
sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.
•Otto
Soemarwoto : Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
2.3
Perbedaan Ekologi Dan Ilmu Lingkungan
Ilmu
lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yg pantas
dilingkungannya. Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya.
Perbedaannya terletak
pada misi utk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam & dampak
perlakuan manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan kesadaran dan
tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
2.4
Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
• Azas 1
Semua energi memasuki
sebuah organisme, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan. (Hk.
Termodinamika I, sistem input-output energi)
• Azas 2
Tidak ada sistem
perubahan energi yang betul-betul efisien. (Hukum termodinamika kedua). Semua
sistem biologi kurang efisien (hanya sebagian energi dipindahkan dan digunakan
oleh organisme, populasi, ekosistem lain). Kecenderungan umum, energi
berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan berradiasi ke angkasa.
• Azas 3
Materi, energi, ruang,
waktu dan keanekaragaman, semuanya masuk sumber alam. Sumber alam: segala
sesuatu yang diperlukan oleh organisme hidup, populasi, ekosistem yang
pengadaannya hingga ke tingkat yang optimum, akan meningkatkan perubahan energi
• Azas 4
Untuk semua kategori
sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum maka pengaruh
kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai suatu
tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum merupakan usaha yang sia-sia.
• Azas 5
Ada dua jenis sumber
alam, yaitu seumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan
seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Misal: masyarakat tradisional vs modern
• Azas 6
Individu dan spesies yg
mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya itu. Berdasarkan pada teori Darwin dan Walace: Organisme
yg adaptif yg akan menang persaingan suatu spesies/komunitas dapat bertahan
dalam lingkungan tertentu, yaitu dalam keseimbangan alam secara keseluruhan,
mempunyai daya biak tinggi
• Azas 7
Kemantapan
keanekaragaman sesuatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah
diramal”. (“mudah diramal”: ada keteraturan yang pasti pola faktor lingkungan
dalam kurun waktu lama).
• Azas 8
Sebuah habitat dapat
jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia
dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
(Nicia: keadaan
lingkungan yang khas)
Setiap spesies
mempunyai nicia tertentu, sehingga spesies tersebut dapat hidup berdampingan
dengan spesies lain, lingkungan ditempati jumlah spesies yang banyak Spesies
makan yang sama dan toleran terhadap lingkungan ditempati jumlah spesies yang
sedikit.
• Azas 9
Keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomassa, aliran energi dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi. Efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat
dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi itu.
• Azas 10
Pada lingkungan yang
stabil perbandingan antara biomassa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan
waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang
mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik
yang stabil.
• Azas 11
Sistem yang sudah
mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Ex: hama tikus,
serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian di lahan transmigran.
• Azas 12
Kesempurnaan adaptasi
suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam
keadaan suatu lingkungan. Reaksi terhadap perubahan lingkungan : populasi dlm
lingkungan belum mantap < lingkungan sudah mantap. Kalau terjadi perubahan
drastis lingkungan, ekosistem sudah mantap lebih terancam, karena genetik
populasi kaku terhadap perubahan
• Azas 13
Lingkungan yg secara
fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh lagi. Dalam eksosistem mantap: aliran energi yang masuk meningkat.
Bila terjadi masalah pada satu jalur, jalur lain akan mengambil alih/berperan
• Azas 14
Derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
MATERI
2
2.5
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya
matahari, dan mikroba (jasad renik).
Pada dasarnya Alam
mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena
itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut.
Semua kekayaan yang ada
di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya
merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus
diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat
terbatas.
2.4
Sumber Daya Alam di Indonesia
Indonesia
merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah
Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam
hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan
menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green
economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan
pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan
negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai
mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di
Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
a)
Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang
memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat
hidup dan tumbuh dengan cepat.
b)
Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
c)
Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman
dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat
biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga
yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari
hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman
perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di
dunia.
Sumber daya alam di
Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia
juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum,
timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk
berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga
menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Macam-macam sumber Daya
Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya:
a. Berdasarkan
jenis
Menurut jenisnya,
sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam
nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber
daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam
hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup.
Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi
penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai
berikut :
1. Sumber daya alam
materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya.
Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam
energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu
bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut
laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam
ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya
area tanah (daratan) dan angkasa.
c. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya,
sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam
yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan
tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya
regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam
yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu
tiara, dan bahan tambang lainnya.
3. Sumber daya alam
yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi
laut.
2.6
Hubungan sumber daya alam yang ada di Indonesia
Sumber
daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat,
dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan
ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat
bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya
seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam
bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara
yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki
kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang
bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan
sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam
mengolahnya. korupsi,perang saudara, lemahnya pemerintah dan demokrasi juga
menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan,
pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta
peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam.
Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan
alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah norwegia dan bostwana.
Walaupun suatu negara
memiliki Sumber daya alam yang berlimpah, belum tentu hal itu dapat memberikan
manfaat besar bagi penduduknya jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa fakta
telah menunjukkan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alamnya masih
tertinggal keadaan ekonominya jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang
justru sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, negara Jepang memiliki
luas wilayah dan kekayaan alam yang terbatas, tetapi Jepang menjadi negara maju
di dunia, lebih maju dari Indonesia yang memiliki SDA yang melimpah ruah. Oleh
karena itu, pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara maksimal dengan
berbagai upaya.
Secara alamiah,
penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai bentuk aktivitas
sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam memanfaatkan
sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu (1) pertanian, (2) perkebunan, (3)
peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6) kehutanan.
1. Aktivitas Pertanian
Di Indonesia, aktivitas
pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh sebagian besar
penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya membuat penduduk
Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian.
2. Aktivitas Perkebunan
Perkebunan bertujuan
untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah besar. Dengan alasan
efektifitas, aktivitas perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil
perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan
biasanya diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen.
Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia di antaranya adalah teh,
kopi, cokelat, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Saat ini Indonesia menjadi
penghasil sejumlah komoditas perkebunan, seperti tebu, teh, tembakau, kopi,
kelapa sawit, cengkih, kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan cokelat.
3. Aktivitas Peternakan
Perhatikan aktivitas
peternakan di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang dibudidayakan di Indonesia?
Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya sapi, kerbau,
kuda, babi. Selain itu, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh
penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing, domba, dan lain-lain.
4. Aktivitas Perikanan
Indonesia memiliki
Sumber daya perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan yang cukup tinggi
membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat
tersebut sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk aktivitas perikanan.
Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya
alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat besar atau dua per tiga dari luas
wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.
5. Aktivitas Pertambangan
Perusahaan pertambangan
dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar
Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan
perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemerintah Indonesia.
Minyak bumi
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik skala besar seperti PLN, maupun
untuk rumah tangga, industri, kendaraan bermotor. Selain dimanfaatkan untuk
konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi dan gas alam Indonesia juga
diekspor ke berbagai negara lain.
6. Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam hutan
merupakan sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia. Hutan
dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan,
penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan mineral berharga.
Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil secara
besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya.
2.7Pemanfaatan
Sumber daya alam Hayati dan Non Hayati
Pemanfaatan
sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian. Alam
mempunyai sifat yang beraneka ragam namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu,
perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan
keserasian dan keseimbangan itu.
Oleh karena itu, agar
pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya
alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan
lingkungan hidup harusdilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air,
tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan
pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda
menambang dan memproses yang efisien, serta (recycling).
4. Melaksanakan etika
lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
2.7.1Sumber Daya Alam Hayati
• Tumbuhan
Tumbuhan merupakan
sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan
untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena
itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.
Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan
kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan Kerusakan
yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan
berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.
Pemanfaatan tumbuhan
oleh manusia diantaranya :
Bahan makanan: padi,
jagung, gandum, tebu
Bahan bangungan: kayu
jati, kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar):
kelapa sawit
Obat: jahe, daun
binahong, kina, mahkota dewa
Pupuk kompos
Pertanian dan
perkebunan
Indonesia
dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik
pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang
agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan
seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya
dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai
macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai,
sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal
dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit
(bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan
baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
• Hewan, Peternakan, Dan Perikanan
Sumber
daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.
Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau
dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan
ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian
yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah
pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.
Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga
perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
2.7.2 Sumber Daya Alam Nonhayati
Ialah
sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan
hasil tambang.
• Air
Air merupakan salah
satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah
perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah
laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai,
danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga
digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset
rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena
selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi
dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
• Angin
Pada era ini,
penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang
mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin
mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya
diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.
Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin
jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada
umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber
energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
• Tanah
Tanah termasuk salah
satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan
penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.
Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan
tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya
nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk
dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
• Hasil
Tambang
Sumber daya alam hasil
penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar
infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti
Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara
efisien. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:Minyak Bumi
Avtur untuk bahan bakar
pesawat terbang;
Bensin untuk bahan
bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah untuk
bahan baku lampu minyak;
Solar untuk bahan bakar
kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural
Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli ialah bahan untuk
pelumas mesin;
Vaselin ialah salep
untuk bahan obat;
Parafin untuk bahan
pembuat lilin; dan
Aspal untuk bahan
pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton).
Batu Bara
Dimanfaatkan untuk
bahan bakar industri dan rumah tangga.
2.8
Landasan kebijaksanaan pengelolaan SDA
Pemanfaatan
SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat
meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada
akahirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di
Indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan tentang
peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah menjaga SDA
yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat
oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa
pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar
kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai
dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui
transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah:
1. Meletakkan daerah pada posisi penting dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
2. Memerlukan peranan lokal dalam mendesain
kebijakan.
3. Membangun hubungan interdependensi antar
daerah.
4. Menetapkan pendekatan kewilayahan.
2.9Karakteristik
ekologi SDA
Sumber
daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam
lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di
dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar
sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan
banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam
berdasarkan jenis :
• Sumber daya alam
hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan,
hewan, mikro organisme, dan lain-lain
• Sumber daya alam non
hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang,
air, udara, batuan, dan lain-lain
2. Sumber daya alam
berdasarkan sifat pembaharuan :
• Sumber daya alam yang
dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan
berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
• Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya alam yang tidak
dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak
dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi,
batubara, timah, gas alam.
• Sumber daya alam yang
tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain
lain.
3. Sumber daya alam
berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
• Sumber daya alam
penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan
benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan,
barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
• Sumber daya alam
penghasil energiadalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau
memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. Misalnya :
ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan
lain sebagainya.
Pengelolaan Sumber Daya
Alam
Oleh karena itu, agar
sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut
sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam
harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber
daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus
di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan
kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari
dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan
sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut
:
a. Teknologi yang
dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen
harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif
pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus
secara serentak disertai proses pembaruannya.
Faktor-faktor pembatas
ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan
antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada
tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk
memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa
depan.
2. Kenyataan bahwa
peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah
terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh
pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa
penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah
pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber
alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi
manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas
daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan
diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat
digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir
setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia.
Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas
dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin
keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya
alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA
dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang
alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan
flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan
konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan
pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya,
teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar
mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan”
untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa
dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan
SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi
beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi
dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan
pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari
pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih
akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati
bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem
tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas
masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan
(interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar
komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar
para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi
birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini
bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan
Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau
“Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur
pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk
melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi
masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga
seperti ini harus ada.
2.10Daya
Dukung Lingkungan Terhadap SDA
Kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi
ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya
cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya
dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata
sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Daya
dukung lingkungan ditentukan oleh banyak factor, baik faktor biofisik maupun
social – budaya – ekonomi. Faktor itu saling dipengaruhi.
Faktor biofisik
penting, Karena menentukan daya dukung lingkungan ialah proses ekologi yang
merupakan system pendukung kehidupan dan keanekaan jenis yang merupakan
sumberdaya gen, misalnya hutan adalah salah satu factor ekologi dalam system
pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan
oksigen yang kita perlukan untuk pernapasan kita.
Faktor sosial buda juga mampunyai peranan yang
sangat penting, bahkan menentukan daya dukung lingkungan, sebab akhirnya
manusialah yang menentukan apakah pembanguanan akan berjalan terus atau
terhenti. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus
berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara
lain sebagai berikut:
•Memanfaatkan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air,
tanah, dan udara.
• Menggunakan bahan
pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
• Mengembangkan metode
penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
• Melaksanakan etika
lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
2.11Keterbatasan
kemampuan manusia dalam mengelola SDA
Setiap
kegiatan manusia di alam ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia. Kegiatan manusia yang meningkat dan juga jumlah penduduk
yang terus bertambah juga akan memanfaatkan penggunaan sumber daya alam sebagai
sumber energi dan hara yang dapat mengganggu sistem energi dan sistem hara
dalam lingkungan.
Lingkungan juga
mempunyai potensi untuk menyembuhkan kembali sistemnya apabila gangguan
tersebut tidak melebihi daya dukung lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka
mulai terjadi masalah lingkungan karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai
rusak dan tidak dapat diperbaiki kembali atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan yang
tercemar akan mengurangi kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk, terutama
manusia. Untuk itu sumber pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan.
Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran
dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga
informasi tentang besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna
dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB
3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN MATERI 1
Bahwasanya
kita dapat memahami pengertian dari ekologi dan lingkungan hidup, serta
pengertian materi lingkungan menurut para ahli. Bahwasanya Ilmu lingkungan
adalah ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yang pantas
dilingkungannya. Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya.
Serta kita dapat memahami berbagai macam azaz lingkungan.
3.2 KESIMPULAN MATERI 2
Lingkungan
dan manusia selalu berkaitan dan saling berkesinambungan satu sama lainnya,
sehingga kehidupan dapat berjalan seimbang. Sehingga dari keduanya saling
mendapatkan keuntungan, tetapi bila manusia itu tidak memiliki rasa kepedulian
terhadap lingkungan maka hal itu akan membuat ketidakseimbangan terhadap
kehidupan contohnya bila manusia tidak peduli terhadap lingkungan akan
mengakibatkan bencana alam.
Itu
sebabnya dalam materi yang kedua ini membahas tentang keanekaragaman kekayaan
alam Indonesia. Bilamana kekayaan alam itu diekloitasi secara terus menerus
tanpa adanya pelestarian lingkungan yang sejalan itu akan membuat kehidupan
tidak seimbang.
Semoga tulisan ini
dapat membuat para pembaca khususnya masyarakat, dapat memahami kondisi
lingkungan sekitar dengan baik, apalagi dengan potensi kekayaan alam Indonesia
yang banyak membuat masyarakat hanya berfokus pada pengeksplorasian alam tanpa
adanya tindakan untuk memperbaiki kondisi alam setelah dieksplorasi. Atau tanpa
adanya pengamanan limbah untuk tidak mencemari lingkungan. Kemudian untuk
membuat pembaca memahami secara lengkap tentang lingkungan hidup baik
binatangnya maupun tumbuhannya serta kekayaan alam Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-ekologi-apa-itu-ekologi.html
http://andriankw.blogspot.co.id/2015/04/asas-asas-pengetahuan-lingkungan.html