1.
Jelaskan mengenai istilah istilah yang digunakan
pada ekivalensi?
Jawab:
Present value (nilai sekarang): merupakan besarnya jumlah
uang pada permulaan periode atas dasar tingkat tertentu dari sejumlah uang yang
baru akan diterima beberapa waktu/periode yang akan datang.
Future value(nilai yang akan datang): Nilai uang di masa
yang akan datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang
dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu
tertentu.
Annuity adalah suatu
rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode
waktu tertentu. Annuity dapat dibagi menjadi dua yaitu annuity nilai sekarang
dan annuity nilai masa datang.
Bunga adalah uang yang dibayarkan atau dihasilkan dari
penggunaan uang. Bunga dapat dibagi menjadi dua yaitu Simple Interest dan
Compound Interest.
Simple Ineterst / SI (Bunga Sederhana) adalah bunga yang
dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang
dipinjamkan atau dipinjam. Dapat dituliskan:
2.
Jelaskan metode yang digunakan pada masing
masing istilah tersebut?
Jawab:
Metode
Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan
atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai
ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1) Jumlah uang pada suatu waktu
2) Periode waktu yang ditinjau
3) Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan
Ekivalensi
Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi
Penerimaan
Contoh:
Hari
ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun kemudian
ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya pada
tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195
Rumus-Rumus
Bunga Majemuk dan Ekivalensinya
Notasi
yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest) =
tingkat suku bunga per
periode
n (Number) =
jumlah periode bunga
P (Present Worth) =
jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future Worth) =
jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)
A (Annual Worth) =
pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
G (Gradient) =
pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode berikutnya
terjadi
penambahan atau pengurangan yang besarnya sama
Single
Payment
Single
payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini
sebesar “P” (present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga
sebesar “i” (interest) pada suatu periode “n”, maka jumlah yang harus
dibayar sesuai uang pada periode “n” sebesar “F” (future). Nilai “F”
akan di ekivalensi dengan “P” saat ini pada suku bunga “i”. Dengan rumus:
Jika
dibalik, misalnya F diketahui dan P yang dicari maka hubungan persamaannya
menjadi:
Annual
Cash Flow (Uniform Series Payment)
Metode annual cash flow diaplikasikan
untuk suatu pembayaran yang sama besarnya tiap periode untuk jangka waktu yang
lama, seperti mencicil rumah, mobil, motor dan lainya. Grafik annual cash flow
di gambarkan dalam bentuk grafik dibawah ini:
Hubungan
annual dan future
Dengan
menguraikan bentuk annual dengan tunggal (single)dan selanjutnya
masing-masingnya itu diasumsikan sebagai suatu yang terpisah dan dijumlahkan
dengan menggunakan persamaan sebelumnya. Maka akan diperoleh rumus:
Hubungan
future dengan annual
Hubungan
annual dengan present (P)
Jika sejumlah uang present didistribusikan secara
merata setiap periode akan diperoleh besaran ekuilaven sebesar “A”, yaitu:
Hubungan
present (P) dengan annual (A)
Pembayaran
Tunggal
Pembayaran
dan penerimaan uang masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal atau akhir
suatu periode.
1) Present Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan
ekivalensi dari sejumlah Cash Flow (aliran kas) tertentu pada periode tertentu
dengan tingkat suku bunga (i) tertentu.
Kegunaan
Untuk
mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu sekarang
Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat
sekarang (t=0), dengan tingkat suku bunga (i) %, per tahun, sehingga pada akhir
n periode didapat uang sebesar F rupiah.
Rumus:
P = F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)
Contoh:
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan
datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan
membutuhkan biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka
berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang?
Jawab:
F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15
P
= (35.000.000) (P/F, 5, 15)
=
(35.000.000) (0,4810)
=
Rp 16.835.000,00
2) Future Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang
merupakan konversi dari sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.
Kegunaan
Untuk
mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu yang akan datang
Bila
modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0), dengan tingkat bunga i
%, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan diperoleh
pada periode terakhir?
Rumus:
F = P (1+i)N atau F = P (F/P, i, n)
Contoh:
Seorang
pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan dibank 6 % dibayar
per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang akan diperoleh setiap
tahunnya ?
Jawab:
P
= Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n = 5
F
= P (1+i)N
=
Rp 20.000.000 (1 + 0,06)5
Atau
F
= P (F/P, i, n)
=
(Rp 20.000.000) X (1,338)
=
Rp 26.760.000,00
3) Annual Worth Analysis
Sejumlah serial Cash Flow (aliran kas) yang nilainya
seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan
seluruh aliran kas kedalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam.
Kegunaan
Untuk
mengetahui analisis sejumlah uang yang nilainya seragam setiap periodenya
(nilai tahunan)
Agar
periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A yang harus
dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?
Rumus:
A = i / (1 + i )N – 1 atau A = F ( A/F, i, n)
Contoh:
Tuan
sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun.
Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp
225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus di
tabung setiap tahunnya ?
Jawab:
F
= Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10
A
= F (A/F, i, n)
= (Rp
225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)
=
(Rp 225.000.000) X (0,0570)
=
Rp 12.825.000
4) Gradient
Pembayaran
yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau
penurunan yang secara seragam.
Kegunaan
Untuk
pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu seri
pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan penambahan /pengurangan
yang seragam pada setiap akhir periode.
Rumus:
A = A1 + A2
A2
= G (1/i - n / (1 + i)n - 1)
=
G (A/G, i, n)
Keterangan:
A =
pembayaran per periode dalam jumlah yang sama
A1 =
pembayaran pada akhir periode pertama
G =
“Gradient” perubahan per periode
N =
jumlah periode
Contoh:
Seorang
pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per periode. Perubahan per
periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000 selama 4 tahun.
Dengan bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah pembayaran pada akhir tahun
pertama?
Jawab:
A2 =
G (A/G, i, n)
=
Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)
=
Rp 30.000.000 (0,5718)
=
Rp 17.154.000
5) Interest Periode
Interval
waktu yang dijadikan dasar dalam perhitungan bunga. Biasanya dalam perhitungan
bunga digunakan periode satu tahun (annually), ½ tahun (semi annually), atau
bulanan (monthly)
3.
Berikan contoh kasus dan penyelesaian pada
masing masing istilah tersebut?
Jawab:
Present value
Contoh:Alif membeli sebuah laptop dengan merek BT secara
kredit selama 144 bulan dengan bunga 4% per tahun. Widya melakukan pembayaran
bunga per triwulan. Jika jumlah uang yang dibayarkan oleh Alif Rp 4.555.444.
Berapakah mula-mula harga laptop tersebut
Diketahui :FV : 4.555.44
i : 4% = 0.04
n : 144/12 = 12
m : 12/3 = 4
Jawab :Po = FV/(1+(i/m))m.n
Po = 4.555.444/(1+(0.04/4))4.12 Po = 2.825.562
Jadi harga awal laptop Rp 2.825.562
CARA MENGHITUNG FUTURE VALUE
Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank
sebesar Rp 5.000.000 untuk membeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5
tahun bunga yang dikenakan sebesar 18 % per tahun. Berapa jumlah yang harus
dibayar oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5?
Diketahui :Po : Rp 5.000.000
i : 18% = 0.18
n : 5
Jawab :FV = Po (1+i)n
FV = Rp 5.000.000 (1+0.18)5
FV = Rp 11.438.789
Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank
pada akhir tahun kelima sebesar Rp 11.438.789
Contoh :Junanta membeli sebuah mesin cuci dengan merek TB
secara kredit selama 45 bulan seharga Rp 4.555.555 dengan bunga sebesar 5% per
tahun. Bintan melakukan pembayaran bunga per kuartal. Berapakah jumlah yang harus
dibayarkan oleh Junanta?
Diketahui :Po : Rp 4.555.555
i : 5% = 0.05
n : 45/12 = 3.75 = 4
m : 12/4 = 3
Jawab :FV = Po (1+(i/m))m.n
FV = 4.555.555 (1+(0.05//3))3.4
FV = 5.555.003
Jadi jumlah yang harus dibayar Junanta adalah Rp 5.555.003
Contoh soal: Anuity
Seorang pelajar mengidentifikasi teknologi 4G yang dapat
dikembangkan lagi agar menjadi lebih cepat. Alat itu membutuhkan dana sebesar
Rp 20.000.000,- yang dapat diangsur 15 tahun. Dengan suku bunga 10% berapa uang
yang ia sediakan setiap tahunnya?
Penyelesaian:
FV = A [(1+i)n-1] / i
A = [FV] [i] / [(1+i)n-1]
A = [20.000.000] [10%] / [(1+10%)15-1]
A = [2.000.000] / [3,177]
A= Rp 629.525,-
Penyelesaian:
FV = A [(1+i)n-1] / i
A = [FV] [i] / [(1+i)n-1]
A = [20.000.000] [10%] / [(1+10%)15-1]
A = [2.000.000] / [3,177]
A= Rp 629.525,-
Contoh soal: Bunga
Rendi
adalah mahasiswa yang menginvestasikan uangnnya untuk keperluan kuliah selama 4
tahun. Jika ia berinvestasi sebesar Rp.400.000,- dengan suku bunga sebesar 10%,
berapakah bunga yang akan didapat mahasiswa tersebut?
Penyelesaian:
SI = Po (i) (n)
SI = 400.000 (10%) (4)
SI = Rp 160.000,-
4.berikan contoh untuk ekivalensi nilai tahunan?
Jawab:
Contoh Ekivalensi
Nilai Tahunan
CV “Mandiri” memerlukan sebuah mesin dengan spesifikasi
teknis tertentu. Ada 2 alternatif pompa yang memenuhi persyaratan yaitu mesin X
dan mesin Y, dengan data-data sebagai berikut:
Bila MARR= 20% per tahun, mesin yang mana yang sebaiknya
dipilih?
Penyelesaian:
- Mesin X :
P=400jt, Fsisa = 200jt, n= 8 thn, A= 90jt, i=20%
Ax = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ax = 400jt (A/P,20%,8) + 90jt – 200jt (A/F,20%,8)
Ax = 400jt (0,26061 ) + 90 jt – 200jt (0,06061)
Ax = 104.244.000 + 90.000.000 –12.122.000
Ax = Rp. 182.122.000
- Mesin Y :
P = 700jt, Fsisa = 400jt, A= 40jt, n=12, i=20%
Ay = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ay = P (A/P,20%,12) + A – Fsisa(A/F,20%,12)
Ay = 700 juta x 0,22526 + 40 juta - 400 juta x 0,02526
Ay =157.682.000 + 40.000.000 –10.104.000
Ay = 187.578.000
Keputusan :
Perbandingan EUAC :
Mesin X : Rp 182.122.000
Mesin Y : Rp. 187.578.000
Pilih Mesin X karena biayanya lebih murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar