Minggu, 22 Januari 2017

AGAMA DAN MASYARAKAT



AGAMA DAN MASYARAKAT
Pada dasarnya Agama merupakan sarana Edukatif, Penyelamatan, Pengawasan Sosial, Memupuk Persaudaraan dan Transformatif hal-hal tersebut merupakan point positif yang didapat dari masyarakat yang beragama, namun ada juga masyarakat yang belum bisa untuk menerima keberadaan masyarakat yang beragama hal itu terjadi  karena kurangnya pemahaman terhadap kehidupan sosial beragama dan tidak adanya toleransi didalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Berikut adalah analisa  terhadap beberapa negara  terhadap kehidupan beragama.

KAMBOJA
pada masa rezim Pol Pot yang memimpin Partai Komunis Kamboja. Ketika itu umat beragama di negara ini tidak boleh menjalankan ibadah.Tempat ibadah dihancurkan, termasuk kuil dan masjid.Bahkan sebagian dijadikan kandang babi, sementara umat Muslim dipaksa memakan babi.Direktur Jenderal Majelis Tertinggi Pimpinan Umat Islam Kamboja atau Mufti Kamboja Sos Kamry, yang ketika itu berusia 25 tahun, mengaku sempat ditahan dan dipaksa mengikuti kemauan pengikut Pol Pot."Kita makan daging kucing, anjing dan babi, ya makan seperti itu, kadang-kadang tidak diberi makan, kadang harus makan agar tidak lapar saja, masjid dan kuil serta patung-patung dan sekolah dihancurkan, kitab suci dibakar," jelas SOS Kamry kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari.
Di masa itu, diperkirakan 95 ribu orang Islam tewas dieksekusi, kelaparan dan penyakit, dari populasi Umat Islam yang mencapai 250 ribu orang.Menurut SOS Kamry, dia dibebaskan pada tahun 1979 di akhir rezim Pol Pot yang dikalahkan invasi Vietnam ke Kamboja.
Setelah rejim Khmer Merah berakhir, Umat Islam di Kamboja perlahan bebas menjalankan ibadah. Masjid-masjid kembali dibangun dengan dana bantuan dari negara-negara Islam.
Ini membuktikan bahwa toleransi terhadap masyarakat beragama ditahun tahun sebelumnya terutama dikamboja itu sediri masih sulit utuk diatasi entah karena kurangnya pemahaman atau karena pemahaman seorang komunis seperti itu, ini jelas sekali bahwa kaum minoritas atau kaum yang beragama menjadi tidak berdaya dan ini menjadi hal yang sangat miris terjadi di dunia ini. Kenapa hal itu harus terjadi karena pada dasarnya manusia tercipta untuk saling menghargai satu sama lain didalam kehidupan bermasyarakat tidak memandang agama, ras dan golongan tertentu. Ini harus menjadi point penting untuk kita semua manusia yang hidup didunia ini agar dapat menjadi manusia yang baik untuk sesama. Perlahan tapi pasti toleransi terhadap masyarakat yang beragama terus tercipta dari sudut sudut kota kamboja baik didalam sekolah ataupun ditempat umum lainnya hingga saat ini yang membuat negara ini menjadi negara yang damai walau .hidup berdampingan dengan bermacam macam agama.

BHUTAN
Bhutan merupakan negara dengan mayoritas beragama budha yang memiliki kepribadian yang baik karena mereka dididik untuk tidak saling menyakiti terhadap makhluk hidup.
Ini membuktikan bahwa peran agama sangat penting di negara ini khusunya, umumnya untuk dunia. Ini harus menjadi salah satu contoh cara bermasyarakat yang baik, toleransi sangat kental sekali dinegara ini dan mereka dapat hidup berdampingan dan saling menghormati antar agama maupun suku. Hal ini pula yang menjadi daya tarik negri bhutan di mancanegara.

INDIA
Di India,sebagian kehidupan masyarakat India dipengaruhi oleh Agama yang dianut mereka,Dimana agama mereka mempunyai ajaran-ajaran yang berisi larangan-larangan dan perintah yang harus dilaksanakan mereka, sehingga ajaran agama mereka menopang dan memandu mereka dalam kehidupan sosial mereka.Di terapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari, bagi setiap penganut agama  menjalankan aturan-aturan yang telah dipercayai mereka dalam agamanya,seperti agama hindu dengan aturannya,dan begitu pula dengan agama lainnya yang berkembang di India. Ini merupakan bentuk pentingnya dalam beragama karena kita diajarkan untuk saling menghormati dan berdampingan dalam beragama.

SINGAPURA
Singapura merupakan negara yang sekuler dimana merka memusatkan agama menjadi masalah priadi masing masing karena mereka percaya bahwa Singapura bukan dogmatik dan tidak terlalu pragmatik tetapi bijak dan seimbang dalam melaksanakan sekularisme sebagai satu sistem untuk tidak melibatkan agama dalam hal ehwal kenegaraan dan dalam sistem politiknya.Ini kerana negara tidak mahu melihat masalah-masalah yang akan dihadapi jika agama bercampur aduk dengan persaingan politik dan kuasa.Singapura mengamalkan apa yang dipanggil sebagai sekularisme bercorak prosedur, buka sekuralisme programatik.Negara ditadbir dan dipimpin melalui idea-idea yang boleh diterima umum tanpa menggunakan kitab agama atau teks agama kerana ini adalah sistem sekularisme.
Namun menurut saya sistem seperti ini membuat hak hak didalam agama itu sendiri menjadi kurang misalnya seperti ingin memiliki tempat ibadah untuk agama tertentu hal ini menjadi sulit terlaksana karena akan menjadi hal yang bersifat kecemburuan sosial. Tetapi hal tersebut bisa saja tidak terjadi asalkan toleransi terhadap beeragama itu terjalin dengan baik.



                                                       

Jumat, 20 Januari 2017

LANGKAH - LANGKAH MEMBUAT SCEMATIC RANGKAIAN GERBANG LOGIKA FULL EDDER DENGAN PROTEUS



LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT SCHEMATIC RANGKAIAN GERBANG LOGIKA
FULL EDDER MENGGUNAKAN PROTEUS




Rangkaian gerbang logika full edder merupakan rangkaian elektronika yang menjumlahkan 2 bilangan yang telah dikonversikan kedalam bilangan biner dengan menjumlahkan 2 bit input ditambah dengan nilai carry-out dari penjumlahan bit sebelumnya. outputnya adalah hasil dari penjumlahan (sum) dan bit kelebihannya (carry-out)

LANGKAH 1
Pertama hal yang dilakukan adalah pastikan anda sudah membuka program proteus dengan kategori ISIS yaitu softwere schematik rangkaian seperti gambar dibawah ini


LANGKAH 2
Hal yang perlu dilakukan adalah mencari gerbang apa yang dibutuhkan dalam rangkaian tersebut dengan cara klik “P” kemudian search gerbang apa yang ingin dicari misalnya gerbang  xor, and seperti gambar dibawah ini


LANGKAH 3
Setelah semua komponen sudah didapat kemudian mulailah susun komponen tersebut dengan schematic rangkaian yang ingin anda buat seperti gambar ini 


LANGKAH 4
Setelah semua komponen sudah disusun mulailah hubungkan setiap kaki komponen sesuai dengan gambar rangkaiannya dengan cara klik dibagian kaki atau port pada komponen tersebut seperti  gambar  dibawah ini, selesai

mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan semoga dapat bermanfaat.

Jumat, 13 Januari 2017

langkah - langkah membuat schematic rangkaian differential op-amp



Langkah-langkah membuat schematik rangkaian differential op-amp 








Rangkaian differential op-amp merupakan Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang popular digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, dimana rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.



Langkah 1

Pertama hal yang dilakukan adalah pastikan anda sudah membuka program proteus dengan kategori ISIS yaitu softwere schematik rangkaian seperti gambar dibawah ini






Langkah 2

hal kedua yang harus dilakukan adalah mencari komponen apa saja yang terdapat dalam rangkaian op-amp dengan cara klik icon “P” (PICK FROM LIBRARIES) kemudian  search komponen apa saja yang ingin dicari seperti gambar dibawah ini 






Langkah 3

Setelah semua komponen sudah didapat kemudian mulailah susun komponen tersebut dengan schematic rangkaian yang ingin anda buat seperti gambar ini







Langkah 4

Setelah semua komponen sudah disusun mulailah hubungkan setiap kaki komponen sesuai dengan gambar rangkaiannya dengan cara klik dibagian kaki atau port pada komponen tersebut seperti  gambar  dibawah ini.







Langkah 5

Setelah semua terhubung sesuai dengan rangkaiannya maka hasilnya seperti digambar dibawah ini 




mungkin itu saja yang bisa saya berikan semoga dapat bermanfaat . Terima kasih


Kamis, 12 Januari 2017

Mahasiswa Papua Kesulitan Mencari Tempat Kos



Mereka tidak menerima kos untuk anak Papua'
  • 14 Juli 2016
Top of Form
Bottom of Form



Hak atas foto Yaya Ulya 

Benediktus Fatubun, mahasiswa berusia 23 tahun asal Papua, terus berjalan dari satu rumah ke rumah yang lain. Dia selalu berhenti di setiap rumah yang memasang tulisan ‘Menerima Kos Putra’ atau ‘Masih Ada Kamar Kosong’ di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Namun setiap ia mengetuk pintu, sang pemilik rumah selalu mengatakan kamar kos sudah penuh atau sudah tidak menerima kos.
Mahasiswa yang biasa dipanggil Benfa ini tidak tahu pasti apa penyebabnya. Yang jelas dia yang sudah diterima menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi sampai sebulan tidak juga mendapatkan tempat kos.
Belakangan Benfa tahu, penolakan itu lantaran dia orang Papua. “Ada yang bilang, tidak menerima kos untuk anak Papua,” ceritanya, Jumat (01/07).
Ini tidak hanya terjadi pada Benfa. “Saya juga ditolak gara-gara saya orang Papua,” kata Ruben Frasa (26), mahasiswa semester akhir salah satu kampus swasta di Yogyakarta.
Suatu hari, pelajar Papua yang lain diminta pergi dari halaman kampus oleh seorang dosen. Mahasiswi yang sedang duduk sambil merajut Noken itu dihampiri diminta pergi karena 'dia orang Papua'. Testimoni mahasiswi yang tak ingin disebut namanya ini lantas dibagikan dalam sebuah unggahan Facebook, memicu perbincangan di dunia maya.

Hak atas foto Yaya Ulya Image caption Benediktus Fatubun kesulitan mencari tempat kos di Jogjakarta. 

“Sampai sekarang, perlakuan diskriminatif dan rasis masih sering kami terima,” ujar Aris Yeimo (30), Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua di Yogyakarta, seperti yang dilaporkan wartawan lokal Yaya Ulya, Minggu (03/07).
Perbedaan perlakuan terhadap orang Papua tidak hanya terjadi di Yogyakarta tetapi juga di beberapa daerah lain termasuk di Jakarta.

'Susah bayar'
Lalu, mengapa diskriminasi itu terjadi?
Salah satu yang berperan besar adalah pandangan umum yang menganggap orang Papua sering mabuk, suka melanggar peraturan, dan suka berkelahi. “Karena kenyataannya seperti itu,” kata Pedro Indharto (33), warga asli Yogyakarta.
Warga Yogyakarta lainnya, Sukma Indah Permana (28) mengaku kerap melihat orang Papua yang tidak patuh aturan lalu lintas, bahkan mereka kadang tiga orang naik motor tanpa memakai helm. “Aku sering lihat, loh,” katanya.
Mereka mengakui tidak semua orang Papua seperti itu dan mengatakan banyak orang Papua berperilaku baik. Tetapi, ulah sebagian orang membuat stigma negatif menempel kuat.
Seorang pemilik kos-kosan yang ditanya mengapa dia tidak mau menerima orang Papua mengatakan dirinya memiliki pengalaman buruk.
“Susah bayar, suka bikin gaduh suasana kos apalagi kalau pas mabuk,” kata Nugroho (28), pengelola kos-kosan di Depok, Sleman. Sebagai pemilik bisnis, dia menginginkan pemasukan keuangan lancar dan tertib, sehingga mengaku "malas berususan dengan Papua karena tidak tertib dalam membayar".
Perilaku segelintir orang Papua menjadi sebuah sterotipe di Yogyakarta, kata Aris Yeimo. "Biasanya (yang suka mabuk) adalah anak muda Papua yang baru datang karena ada emosi (budaya) yang terbawa dari Papua," katanya.
Orang Papua yang tinggal di tempat dingin seperti di pegunungan, kata Aris, biasanya butuh penghangat sehingga terbiasa minum produk lokal untuk menghangatkan - sehingga ketika berada di Yogyakarta, perlu waktu untuk beradaptasi.
“Tapi kalau bikin onar dan makan tidak mau membayar, itu hanya beberapa orang, tidak semua. Jadi jangan digeneralisir,” imbuhnya.
Saling membutuhkan

Hak atas foto Yaya Ulya Image caption Ruben Frasa (26), mahasiswa Papua yang mengalami kesulitan mencari kos. 

Setiap tahun ajaran baru bisa dipastikan selalu ada merantau baru dari Papua ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu. Sampai sekarang, jumlah mereka yang tercatat ada 7.000 orang, menurut Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua di sana - yang salah satu programnya juga memberi pengenalan kultural pada pelajar Papua yang baru datang ke Yogyakarta.
Bagi Emanuel Gobay (31), salah seorang warga Papua yang sudah 10 tahun tinggal di sana, masalah diskriminasi ini semakin kuat terasa dalam beberapa tahun terakhir dan tidak ada inisiatif dari pejabat daerah untuk mengatasinya.
"Banyak juga warga non Papua yang suka mabuk, membikin rusuh, dan suka melanggar peraturan lalu lintas. Tapi mengapa selalu kami?" tanya pria yang akrab di sapa Edo.
Apakah ini karena warna kulit?
"Ya jelas," katanya. "Ketika mereka melihat saya berkulit hitam dan berambut keriting, mereka memberi alasan-alasan (menolak menerima anak kos)."
Mencari solusi bersama adalah jalan keluar yang terbaik, kata Edo yang juga aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta.
"Kehadiran mahasiswa Papua di Yogyakarta membawa pemasukan ekonomi pada warga dan pemerintah daerah. Jadi selayaknya kami diberikan perlindungan dari perilaku diskriminasi. Tidak perlu terpancing dengan isu-isu yang dibangun oleh pihak yang menginginkan kekacauan."
"Bangun kenyamanan bersama, karena kehadiran mahasiswa memberi sumbangsih ekonomi, di sisi lain Yogyakarya juga memberi sumbangsih pada pelajar Papua khususnya dalam bidang pendidikan."




Analisa dari permasalahan berita ini adalah 


Dari berita diatas jelas sekali bahwa diskriminasi itu jelas terasa bagi kaum minoritas yang berada didalam kawasan mayoritas seperti yang dialami oleh anak papua tersebut, sebuah hal yang seharusnya tidak terjadi di indonesia yang berasas pada bhineka tunggal ika,
 lantas kenapa hal ini masih terjadi? Sebuah masalah yang timbul dari pertentangan sosial. 
 
Inilah bentuk kurangnya kesadaran manusia terhadap hal hal sosial yang berada didaerah yogjakarta khususnya dan umumnya untuk setiap daerah di indonesia.sebuah hal yang mungkin menjadi awal mula diskriminasi itu terjadi bisa terjadi dari 

1.      Menilai hal itu menjadi bentuk negatif karena itu dianggap keluar dari sebuah kebiasaan yang berada dalam daerah tersebut atau dari keyakinan mayoritas didaerah tersebut. 

2.      Menyamaratakan hal hal buruk yang terjadi kepada kaum minoritas karena menganggap kesamaan sebuah ras menjadi kesamaan prilaku juga.

3.       berlatar belakang sejarah 

4.       dilatarbelakangi olehperkembangan sosio-kultural dan situasional 

5.       bersumber dari faktor kepribadian 

6.       berlatar belakangdari perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

padahal hal hal tersebut terjadi bukan hanya bermula dari kaum minoritas saja tetapi bisa juga dilakukan oleh kaum mayoritas untuk itu pemerintah daerah dan organisasi yang terkait menjadi acuan untuk membuat permasalah ini agar selesai.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan diskriminasi tersebut?

Lapang dada dan memiliki sikap terbuka adalah cara yang tepat untuk mengurangi diskriminasi tersebut,
karena Sesungguhnya idealisme paham kebangsaan yang mencanangkan persatuan dan kemerdekaan, telah menumbuhkan sikap kesepakatan, solidaritas yang tinggi.
   Dengan berbagai sikap unggul itu, diharapkan akan berkelanjutan dengan sikap saling percaya, saling menghargai, menghormati dan menjauhi dari dari sikap berprasangka. Dilandasi dengan sikap-aikap tersebut  akn mucul sikap terbuka, sikap lapang, untuk menerma kritik, suatu makna dari perbedaan pendapat yang wajar dalam kemajemukan masyarakat indonesia. Upaya menjalin komunikasi dua arah, karena masing-masing berniat membuka diri untuk berdialog antar golongan, antar kelompok sosial yang diduga berprasangka dengan tujuan membina kesatuan dan persatuan bangsa adalah suatu cara yang sungguh bijaksana.

Mungkin ini saja yang bisa saya berikan untuk membahas permasalahan ini semoga hal ini tidak meluas kedaerah daerah lain dan dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih