MAKALAH PERTAMBANGAN
DISUSUN:
NAMA: SURYA SETIAJI
KELAS:2IB05
NPM: 17416200
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
Kata
Pengantar
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah pertambangan ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Andi Asnur Pranata Muhibah H selaku Dosen mata kuliah
pengantar lingkungan universitas gunadarma yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai perjuangan bangsa Indonesia yang menjadi dasar
pancasila. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alamyang
melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non-hayati.
Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya non-hayati.Sumber
daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam baik dari segikualitas
maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya tersebar secaratidak
merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut antara lain: minyak bumi,
emas, batu bara,perak,timah,dan lain-lain.
Sumber daya
itu diambil dandimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.Sumber
daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional,oleh
karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat
denganmemperhatikan kelestarian hidup sekitar. Salah satu kegiatan dalam
memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan galian, tetapi
kegiatan penambangan selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama perusahaannya,bentang
alam,berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan fauna menjadi rusak,
penurunan kualitas tanah,penurunan kualitas air atau penurunan permukaan air
tanah, timbulnya debu dankebisingan.
Sumber daya
mineral yang berupa endapan bahan galian memiliki sifat khususdibandingkan
dengan sumber daya lain yaitu biasanya disebut wasting assets ataudiusahakan
ditambang, maka bahan galian tersebut tidak akan “tumbuh” atau tidak dapat
diperbaharui kembali. Dengan kata lain industri pertambangan merupakan
industridasar tanpa daur, oleh karena itu di dalam mengusahakan industri
pertambangan akanselalu berhadapan dengan sesuatu yang serba terbatas, baik
lokasi, jenis, jumlahmaupun mutu materialnya.
Keterbatasan
tersebut ditambah lagi dengan usahameningkatkan keselamatan kerja serta menjaga
kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian dalam mengelola sumberdaya
mineral diperlukan penerapan sistempenambangan yang sesuai dan tepat, baik
ditinjau dari segi teknik maupun ekonomis,agar perolehannya dapat optimal
(Prodjosoemanto, 2006 dalam Ahyani, 2011).
1.2 Tujuan
Penulisan
- Mengetahui tingkat pencemaran perairan yang terjadi akibat kegiatan penambangan
- Mengetahui pengaruh pencemaran tersebut terhadap perekonomian nelayan.
- Menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
1.3 Rumusan
Masalah
- Masalah lingkungan dalam pembangunan petambangan energy
- Cara pengolahan pembangunan pertambangan
- Kecelakaan di pertambangan
- Penyehatan lingkungan petambangan
- Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul akibat pertambangan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan
Lingkungan Dalam Pembangunan Pertambangan Energi
Masalah-masalah
lingkungan dalam pembangunan lahan pertambangan dapat dijelaskan dalam berbagai
macam hal. Berikut ini adalah maslah lingkungan dalam pembangunan lahan
pertambangan:
- Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat antara lain pertambangan minyak dan gas bumi, logam-logam mineral antara lain seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang, dan lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara, batu-batu berharga seperti intan, dan lain- lain.
- Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu diserasikan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
- Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam negeri serta kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang. Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas. Karena itu perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara, tenaga air, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir, dan sebagainya.
- Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor biologis. Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih dari pada diluar pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai pengarhu yang timbal balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh misalnya pencemaran lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara, pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara setempat.
- Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian deposit bahan galian, pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang mengakibatkan gangguan pad lingkungan, maka perlua adanya perhatian dan pengendalian terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor yang sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya.
- Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan, serta kemudian menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya kebakaran, pengotoran terhadap lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan kerusakan flora dan fauna, pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan keluarnya gas-gas/uap-uap ke udara pada proses pemurnian dan pengolahan.
Rangka
menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan
keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan pertambangan ataupun
berada diluar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pengawasan lingkungan
terhadap:
- Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan.
- Kecelakaan pertambangan.
- Penyehatan lingkungan pertambangan.
- Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
2.2 Cara
Pengelolaan Pembangunan Pertambangan
Sumber daya
bumi di bidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk
tercapainya pembangunan. Maka perlu adanya survey dan evaluasi yang
terintegrasi dari para ahli agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan
sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologis. Penggunaan
ekologis dalam pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan
mutu hasil pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas
pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih
luas.
Segala pengaruh
sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu
dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan
sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan
ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah
daripada memperbaikinya. Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat
diganti perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien
mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat
menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
2.3 Kecelakaan
di Pertambangan
Sekecil
apapun kegiatan yang dapat mengakibatkan kecelakaan harus diminimalisir.
Bahaya-bahaya lain yang harus dikontrol untuk mencegah kecelakaan, yaitu:
- Bahaya pada peralatan yang :
- a) tidak sesuai dan tidak memenuhi syarat
- b) tidak aman
- c) tidak tertutup tidak dilindungi.
- Bahaya lingkungan :
- a) becek, licin
- b) kurang penerangan
- c) berdebu, mengandung gas beracun,
- d) instabilitas lapisan batuan (longsor, runtuhnya bench atau berm),
- Bahaya pekerja :
- a) tidak memakai APD (alat pelindung diri)
- b) tidak memperhatikan petunjuk
- c) tidak peduli K3.
- Bahaya kebakaran :
- a) proses swabakar batubara,
- b) ledakan debu batubara,
- c) ledakan gas methan,
- d) ledakan debu batubara dan gas methan,
- e) hubungan pendek arus listrik (koursleting).
2.4 Penyehatan
Lingkungan Pertambangan, Pencemaran dan Penyakit-penyakit yang Mungkin Timbul
Upaya yang
dilakukan dengan berbagai metode seperti ameliorasi, penggunaan bahan organik,
penggunaan mikroorganisme, dan penanaman covercrop.
- Ameliorasi/remediasi lahan
Upaya
pemberian masukan berupa kapur atau bahan organik ke atas permukaan lahan atau
ke dalam lubang tanam dengan tujuan untuk memperbaiki sifatfisika, kimiawi dan
biologi tanah. Ameliorasi Memiliki manfaat sebagai berikut:
- a) Meningkatkan pH tanah sehingga mendekatinetral
- b) Menambah unsur Ca dan Mg
- c) Menambah ketersediaan unsur hara, contohN,P
- d) Mengurangi keracunan Al, Fe dan Mn
- e) Memperbaiki kehidupan mikroorganisme.
- Penggunaan Bahan Organik
Bahan
organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang
atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia
heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya. Penggunaan
bahan organik memiliki manfaat sebagai berikut:
- a) Stimulan terhadap granulasi tanah,
- b) Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah,
- c) Meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil,
- d) Menetralisir daya rusak butir-butir hujan,
- e) Menghambat erosi.
- Penanaman Cover Crop
Tanaman
kacang-kacangan penutup tanah/ Cover Crop adalah setiap tanaman tahunan, dua
tahunan, atau tahunan tumbuh sebagai monokultur (satu jenis tanaman tumbuh
bersama-sama) atau polikultur (beberapa jenis tanaman tumbuh bersama-sama), untuk
memperbaiki berbagai kondisi yang terkait dengan pertanian berkelanjutan.
Penggunaan Cover Crop memiliki manfaat sebagai berikut:
- a) Mengelola kesuburan tanah
- b) Memperbaiki kualitas tanah
- c) Memperbaiki kualitas air
- Pemanfaatan Mikroorganisme
Fungi atau
jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang secara umum mendominasi (hidup)
dalam ekosistem tanah. Mikroorganisme ini dicirikan dengan miselium berbenang
yang tersusun dari hifa individual. Saat ini beberapa jenis fungi telah
dimanfaatkan untuk mengembalikan kualitas/kesuburan tanah. Hal ini karena
secara umum fungi mampu menguraikan bahan organik dan membantu proses
mineralisasi di dalam tanah, sehingga mineral yang dilepas akan diambil oleh
tanaman.
Penambangan
dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang serius seperti
kebakaran-kebakaran, ledakan-ledakan, atau lorong-lorong galian yang rubuh yang
dapat menimbulkan dampak pada orang-orang yang bermukim di komunitas sekitar
tambang.Dampak dan bahaya yang mengancam kesehatan masih juga dirasakan di
tempat-tempat bekas daerah yang pernah ditambang, karena orang-orang dapat
terpapar limbah tambang dan bahan-bahan kimia yang masih melekat di tanah dan
di air.Pertambangan mengancam kesehatan dengan berbagai cara:
- Debu, tumpahan bahan kimia, asap-asap yang beracun, logam- logam berat dan radiasi dapat meracuni penambang dan menyebabkan gangguan kesehatan sepanjang hidup mereka. Kerusakan paru-paru yang diakibatkan debu dari batuan dan mineral adalah suatu masalah kesehatan yang banyak ditemukan. Debu yang paling berbahaya datang dari batubara, yang menyebabkan penyakit paru-paru hitam (black lung diseases).Di samping itu debu dari silika menyebabkan silikosis (silicosis) Gejala-gejala paru-paru yang rusak. Debu dari pertambangan dapat membuat sulit bernapas.Jumlah debu yang banyak menyebabkan paru-paru dipenuhi cairan dan membengkak.Tanda-tanda dari kerusakan paru-paru akibat terpapar debu antara lain:
- a) napas pendek, batuk-batuk, napas yang berdesah
- b) batuk-batuk yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau (lendir dari paru-paru)
- c) sakit leher
- d) kulit membiru dekat kuping atau bibir
- e) sakit dada
- f) tidak ada nafsu makan
- g) rasa lelah
- Mengangkat peralatan berat dan bekerja dengan posisi tubuh yang janggal dapat menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki, dan punggung.
- Penggunaan bor batu dan mesin-mesin vibrasi dapat menyebabkan kerusakan pada urat syaraf serta peredaran darah, dan dapat menimbulkan kehilangan rasa, kemudian jika ada infeksi yang sangat berbahaya seperti gangrene, bisa mengakibatkan kematian.
- Bunyi yang keras dan konstan dari peralatan dapat menyebabkan masalah pendengaran, termasuk kehilangan pendengaran.
- Jam kerja yang lama di bawah tanah dengan cahaya yang redup dapat merusak penglihatan.
- Bekerja di kondisi yang panas terik tanpa minum air yang cukup dapat menyebabkan stres kepanasan.Gejala-gejala dari stres kepanasan berupa pusing-pusing, lemah, dan detak jantung yang cepat, kehausan yang sangat, dan jatuh pingsan.
- Pencemaran air dan penggunaan sumberdaya air berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah-masalah kesehatan
- Lahan dan tanah menjadi rusak, menyebabkan kesulitan pangan dan kelaparan
- Pencemaran udara dari pembangkit listrik dan pabrik-pabrik peleburan yang dibangun dekat dengan daerah pertambangan dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang serius
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan
pertambangan membawa dampak buruk bagi lingkungan perairan akibat penggunaan
senyawa logam berat merkuri (Hg). Merkuri dapat terakumulasi dalam tubuh
organisme yang hidup di perairan dan bersifat toksik atau mematikan pada
konsentrasi tertentu. Selain itu pencemaran lingkungan perairan akibat kegiatan
pertambangan secara nyata berpengaruh terhadap perekonomian nelayan. Merkuri
yang mencemari perairan berpotensi menurunkan kualitas dan produktifitas
perairan sehingga mengurangi hasil tangkapan nelayan. Solusi untuk mengatasi
dampak pencemaran perairan oleh kegiatan penambangan terbagi dari sisi ekologi
dan ekonomi. Dari sisi ekologi berupa pembangunan bendungan serta Instalasi
Pengolah Limbah (IPAL). Sedangkan dari sisi ekonomi, khususnya bagi nelayan,
dapat dilakukan dengan penerapan strategi pertahanan hidup substitutif.
3.2 Saran
Kegiatan
pertambangan di Indonesia harus dipantau secara ketat untuk menghindari adanya
penambangan ilegal yang seringkali mengabaikan dampak negatif yang timbul
pascapenambangan. Setiap industri penambangan perlu melakukan recovery terhadap
lingkungan pada tahap pascaoperasi kegiatan penambangan agar dampak yang
merugikan dapat ditekan.
DAFTAR PUSTAKA
http://prabowofcb.blogspot.co.id/2014/03/lingkungan-dalam-pembangunan.html
www.gunadarma.ac.id
staffsite.gunadarma.ac.idwww.gunadarma.ac.id
baak.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar